Nasib klub sepakbola PSPS Pekanbaru untuk dapat mengarungi kompetisi Superliga Indonesia musim 2011/12 berada di tangan Walikota Pekanbaru terpilih untuk musim 2011-2016, yaitu Firdaus.
Hal tersebut diungkapkan oleh Destrayani Bibra, mantan manajer PSPS tersebut mengungkapkan bahwa pernyataan nasib PSPS untuk mengikuti Superliga di musim depan tersebut disampaikan langsung Walikota Pekanbaru Herman Abdullah sebelum membubarkan tim PSPS pada Senin, (20/6) malam.
"Untuk mengikuti musim depan, maka keputusannya berada di tangan wali kota terpilih. Sebab sejak tim di bubarkan tadi malam, saya juga tidak lagi menjabat sebagai manajer PSPS," ujarnya.
Destrayani juga mengakui bahwa PSPS akan kesulitan untuk mengarungi kompetisi musim depan karena dana APBD sudah dilarang penggunaannya. Karena di kompetisi Superliga musim 2010-2011 sebagian besar dana yang dipakai PSPS bersumber dari APBD Kota Pekanbaru tahun 2010 dan APBD Kota Pekanbaru tahun 2011 dengan total berjumlah Rp12,5 miliar dari pos anggaran KONI setempat.
"Bukan PSPS saja yang mengalami kesulitan dengan dihentikannya dana dari APBD, sebab hampir semua klub sepak bola profesional di Indonesia juga mengalami hal yang sama. Saya berharap wali kota yang baru bisa mencari jalan keluar bagi pendanaan PSPS, karena APBD tidak bisa digunakan lagi bagi klub profesional. Saya berharap klub sepak bola ini tetap mengikuti liga musim depan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar