Manajemen klub sepak bola PSPS Pekanbaru mengaku legowo atas sanksi yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena gagal menggelar laga PSPS versus Persiwa Wamena di ajang kompetisi Indonesia Super League (ISL).
"Kami bisa menerima sanksi Komdis PSSI itu, atau dengan kata lain kami legowo atas putusan tersebut," ujar Manajer PSPS, Dastrayani Bibra, di Pekanbaru, Senin.
Komdis PSSI pada pekan lalu memberikan sanksi kepada PSPS dengan menghukum tim sepak bola itu kalah 0-3 dari Persiwa Wamena karena gagal menjamu Persiwa, dan memberikan hukuman satu partai usiran kepada klub yang berjuluk "Asykar Bertuah" itu.
"Kami putuskan kekalahan PSPS 0-3 karena panpel PSPS tidak dapat menggelar pertandingan melawan Persiwa Wamena," kata Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, usai sidang Komdis di Jakarta.
Menurut Ide, sapaan akrab Dastrayani, pihaknya masih bersyukur dengan sanksi tersebut karena Komdis PSSI tidak memberikan hukuman berupa pengurangan nilai bagi timnya.
Pihaknya juga tidak memiliki rencana untuk mengajukan banding atas sanksi tersebut, dan berharap kejadian serupa tidak menimpa PSPS di musim depan.
Dengan demikian, maka PSPS hanya tinggal menjalankan satu sanksi lagi berupa satu partai usiran yakni pertandingan kandang yang digelar di luar kandang PSPS dan berlangsung tanpa dihadiri oleh penonton.
"Sekarang PSPS tinggal menunggu digelarnya musim depan, dan menjalani satu partai kandang usiran itu," kata Ide.
Sebelum sanksi diputuskan, manajemen PSPS Pekanbaru sempat mendapat sinyal bakal terbebas dari hukuman dari Badan Liga Indonesia (BLI) dengan menggelar partai ulangan PSPS versus Persiwa di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu (26/6).
Namun pihak PSPS keberatan dengan lokasi pertandingan karena dinilai jauh, dan waktu digelarnya partai ulangan itu terlalu lama dengan pertandingan terakhir yang dilakoni PSPS melawan Persija Jakarta (19/6).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar